Diduga Kegiatan Subversif, Polisi Mengidentifikasi Tiga Anggota Komite Nasional Papua Barat Sebagai Tersangka.m.


 


Media :CNN.jakarta indonesia 08  januarim
Polisi telah mengidentifikasi tiga anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sebagai tersangka yang dicurigai melakukan kegiatan subversif. Tiga kasus yang dicurigai sekarang telah diserahkan ke Departemen Investigasi Kriminal Markas Besar Kepolisian Daerah Papua.
"Tiga kasus tersangka kini telah diserahkan ke Departemen Investigasi Kriminal Markas Besar Kepolisian Daerah Papua." Ahmad Kamal, Direktur Hubungan Masyarakat Kepolisian Papua, mengatakan kepada wartawan, Selasa (8 Januari).
Ahmad Kamal mengatakan nama ketiga tersangka adalah SA, MD, dan VG. Sebelum dibawa ke Kepolisian Daerah Papua, tiga anggota Komite Nasional Papua Barat pertama-tama ditahan di Markas Besar Kepolisian Mimika di Timika.
Awalnya, polisi setempat Mimica melakukan pencarian di Komite Nasional Papua Barat. Polisi menemukan berbagai bukti dalam bentuk dokumen yang berkaitan dengan Papua merdeka.
Namun, Kamal mengatakan bahwa hingga saat ini ia belum meninjau ketiga tersangka karena mereka menunggu untuk menemani pengacara.
Sebelumnya, polisi Mimica, dengan bantuan Tentara Nasional, melakukan pencarian di Markas Besar Komite Nasional di Timbica, Papua, pada 31 Desember.
Pada hari Sabtu (5 Januari), Kepolisian Daerah Mimika di Papua memeriksa delapan aktivis dari Komite Nasional Papua Barat, yang diduga dicurigai telah merongrong kejahatan tersebut.
Veronica Koman, seorang pengacara pembela di Komite Nasional Papua Barat, mempertanyakan validitas proses pemeriksaan karena tidak mematuhi ketentuan KUHAP.
Veronica mengatakan bahwa waktu tersingkat untuk peninjauan dilakukan tiga hari sebelumnya.
Veronica juga mempertanyakan dugaan kasus kegiatan subversif yang diselidiki oleh polisi setempat Mimica untuk mengakhiri pendudukan markas Dewan Nasional Papua Mimi Kasai pada 31 Desember 2018.
Menurut Veronica, kegiatan yang diadakan di Sekretariat Komite Nasional Papua Barat pada akhir tahun lalu hanyalah kegiatan ibadah dan kegiatan tradisional, tanpa kegiatan subversif.
Veronica benar-benar percaya bahwa polisi setempat Mimica memaksa pembubaran insiden pada saat itu, sehingga melanggar hak untuk beribad ah kepada masyarakat..

Comments