IDEOLOGI KIRI & PERJUANGAN PEMBEBASAN NASIONAL.
IDEOLOGI KIRI & PERJUANGAN PEMBEBASAN NASIONAL
---
militanfreewestpapua
Ini adalah FAKTA (kenyataan), bukan sesuatu yang FIKTIF (mengada-ada). Suka atau tidak suka, terima atau tidak terima, bahwasannya hampir setiap negeri yang pernah mengalami masa penjajahan (kolonialisme), maka semangat yang dipergunakan oleh para pejuang pembebasan nasional agar terbebas dari praktek penjajahan selalu didasarkan pada doktrin kiri, yakni MARXISME dengan segala variannya (komunisme, sosialisme, nasionalisme progresif, dan seterusnya). Kalaupun ada ideologi kanan yang juga terlibat, secara umum bisa dipastikan: kalau tidak berkolaborasi dengan kolonialis/penjajah, ya mereka malu-malu untuk bilang “merdeka.”
Misalnya untuk kasus di Indonesia. Organisasi yang pertama kali menolak secara tegas penjajahan bangsa Belanda terhadap rakyat Indonesia (bukan rakyat kerajaan) adalah organisasi dan pejuang-pejuang kiri, seperti Perhimpunan Sosial Demokrat Hindia (ISDV) pada awal 1900-an sebelum bertransformasi menjadi PKI. Setelah ISDV/PKI, baru kemudian disusul oleh organisasi keagamaan seperti Serikat Islam, dan Partai Nasionalis-nya Soekarno.
Atau untuk kasus Timor-Leste, maka organisasi dengan semangat kiri-lah yang mempelopori perjuangan pembebasan nasional, seperti Asosiasi Sosial Demokrat Timor (ASDT) sebelum bertransformasi menjadi FRETILIN pada tahun 1970-an. Hal yang serupa juga terjadi di negeri-negeri Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Begitu juga dengan yang terjadi di Afrika dan Amerika Latin. Perjuangan pembebasan nasional didasarkan pada semangat MoARXISME.
(Cheva anaM)
---
militanfreewestpapua
Ini adalah FAKTA (kenyataan), bukan sesuatu yang FIKTIF (mengada-ada). Suka atau tidak suka, terima atau tidak terima, bahwasannya hampir setiap negeri yang pernah mengalami masa penjajahan (kolonialisme), maka semangat yang dipergunakan oleh para pejuang pembebasan nasional agar terbebas dari praktek penjajahan selalu didasarkan pada doktrin kiri, yakni MARXISME dengan segala variannya (komunisme, sosialisme, nasionalisme progresif, dan seterusnya). Kalaupun ada ideologi kanan yang juga terlibat, secara umum bisa dipastikan: kalau tidak berkolaborasi dengan kolonialis/penjajah, ya mereka malu-malu untuk bilang “merdeka.”
Misalnya untuk kasus di Indonesia. Organisasi yang pertama kali menolak secara tegas penjajahan bangsa Belanda terhadap rakyat Indonesia (bukan rakyat kerajaan) adalah organisasi dan pejuang-pejuang kiri, seperti Perhimpunan Sosial Demokrat Hindia (ISDV) pada awal 1900-an sebelum bertransformasi menjadi PKI. Setelah ISDV/PKI, baru kemudian disusul oleh organisasi keagamaan seperti Serikat Islam, dan Partai Nasionalis-nya Soekarno.
Atau untuk kasus Timor-Leste, maka organisasi dengan semangat kiri-lah yang mempelopori perjuangan pembebasan nasional, seperti Asosiasi Sosial Demokrat Timor (ASDT) sebelum bertransformasi menjadi FRETILIN pada tahun 1970-an. Hal yang serupa juga terjadi di negeri-negeri Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Begitu juga dengan yang terjadi di Afrika dan Amerika Latin. Perjuangan pembebasan nasional didasarkan pada semangat MoARXISME.
(Cheva anaM)
Comments
Post a Comment